Sometimes life does not match what is expected. but i know in our life given many choices. depending on whether we have the will to choose life or whether in fact the opposite is not merely to breathe, or just stay on this earth, there are still many things we must do in order to make us more meaningful and could meaning of life.and I know that learning is not just for those who are born in fortunate circumstances. we all have equal opportunity has particularly those, where there is a will,there's way.

Minggu, 28 Februari 2010

"siang itu".


Siang menjelang dzuhur, memang hari ini, sebenarnya hari libur, sehabis UAS datang menghadang, hanya saja bagi Mahasiswa yang mengikuti ujian susulan di wajibkan untuk datang ke kampus, termasuk aku.Singkat cerita matkul yg di ujikan pun selesai, akhirnya kuputuskan untuk keluar dari ruangan, tapi entah mengapa pikiranku masih tetap tertinggal di dalam kelas tadi,saat sedang mengerjakan beberapa pertanyaan" Pengantar Bisnis" dan "Pemasaran 1". rasa-rasanya aku dapat menyelesaikan semua pertanyaan, hanya saja mengapa hati ini masih saja merasa ada yang kurang saat menjawab pertanyaan2 ujian tadi, yah aku ingat andai saja pengawas tadi memberikan keleluasaan waktu pasti akupun dapat menyelesaikan soal-soal dengan tidak tergesa-gesa. Tapi sudahlah semuanya telah berlalu, dalam hati berharap semoga saja hasil ujian tadi nilai"B" setidaknya sudah aku pegang. ku langkahkan kaki menyelusuri lorong sempit depan kampus, hembusan angin menyapa pelan wajah ku yang kubalut kerudung coklat, jalanan terasa sunyi senyap bagaikan siang yg tak berpenghuni, akhirnya ku putuskan untuk pulang, seperti biasa aku berdiri menunggu"D 15" untuk mengantarku ke perempatan gaplek, begitu turun mataku tertuju pada seorang lelaki yang berdiri di depan sana, lelaki yang saya rasa memiliki umur kisaran 40-45 an, ku lihat tatapan matanya yang kosong, kerut kulit yang tampak, serta guratan kelelahan melawan hari2 hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, "koran, koran,koran". sambil sesekali senyum kulihat mengembang di wajahnya, begitulah suara yang kudengar dari mulut pak'tua itu, dia seolah tanpa kenal lelah menjajankan korannya walaupun terik matahari begitu menyengat, lain lagi dengan ibu2 yang sedang berjualan buah sambil menggendong anak yang masih kecil, serta beberapa pemulung yang sedang mencari-cari bahan bekas untuk di jual kelapak juragannya, Tuhan aku tahu Engkau menciptakan setiap Makhluk yang bernafas atupun tidak bernafas bukan tanpa suatu alasan, dan aku tahu Engkau tidak pernah memberikan suatu Ujian ataupun Cobaan melebihi kemapuan setiap Makluk-Mu, dan aku tahu Engkaulah raja'a Adil dari segala raja, lantas bagaimana dengan mereka? apakah mereka tidak pernah merasa bahwa Engkau tidak adil terhadap nasib yang telah Engkau gariskan kepada mereka? sedangkan aku saja yang setidaknya memiliki kehidupan yang lebih baik dari mereka terkadang menganggap bahwa Engkau tidak adil terhadapku (Tuhan Maafkan aku).Mungkin saja pak' tua penjual koran, ibu penjual buah, serta pemulung tadi memiliki apa yang dinamkan dengan"ikhlas, sabar maupun tawakal serta mereka tidak mau berpangku tangan menerima nasib begitu saja". sehingga walaupun mereka memiliki nasib yang kurang"beruntung" masih saja senyum mereka selalu hadir. Hari ini begitu banyak hal yang bisa aku pelajari dari mereka tentang rasa keikhlasan, sabar, serta tabah dalam menghadapi setiap garis kehidupan yang telah di lukiskan.

"Sahabat".


Tak ada seseorang pun yang ingin di anggap sebagai orang yang tak bisa menepati janji, begitulah ungkapan yang tepat di ucapkan untukku, jam menujukan pukul 11:30 menit, ketika kudapati beberapa sms yang masuk kekotak hpku, ku buka satu persatu ternyata, beberapa temanku menanyakan apakah aku jadi maen kerumah salah satu dari meraka atau tidak, sebenarnya sudah kuputuskan untuk mampir ke warung yang ada di depan kampus untuk membeli Bakso (makanan paporitku), tapi berhubung teman-teman yang lain menunggu akhirnya ku urungkan niat untuk membelinya,ku tapakan kaki meninggalkan warung bakso, tersebut.Kemudian akupun telfon satu temanku"B" yang kebetulan belum berangkat untuk bersama-sama kerumah "N". Cuaca sepertinya memang tak bersahabat, mendung mulai mengelayut dan beberapa awan berkumpul untuk menyelimuti langit, terang saja begitu aku masuh angot, hujanpun mulai berjatuhan membasahi tubuh mungilku, huh... mana aku sama sekali belum tahu rumah "N" lagi. tapi tak mengapalah lagi pula nanti aku akan berangkat bersama"B" setidaknya dalam perjalanan ada teman untuk sekedar berbagi cerita. Akhirnya akupun sampai di di depan pasar swalayan"R" untuk menunggu"B" yang nantinya aku akan berangkat bersama dia kerumah"N", aku paling benci jika harus menunggu, menunggu bagiku seperti mati dalam hitungan waktu, setelah beberapa menit menunggu akhirnya "B" pun datang dan kita melanjutkan perjalanan ke rumah"N". Walaupun hujan, becek (karena kami harus melewati pasar untuk sampai ke anggkot yang akan meneruskan perjalanan menuju rumah"N".) tapi hati kecilku tersenyum, aku masih beruntung memilki teman-teman seperti mereka, mau mengerti keadaanku, bisa membuatku tertawa, dan aku .....pada merekalah...:P, kemudian ku baca tulisan" Pondok aren". itu berarti aku telah sampai kerumah "N", sesampai di tumahnya bebrapa temanku sudah cengar-cengir, dan bilang kenapa baru dateng, sampai lumutan neh nungguin'a. Seperti biasa kamipun hanya berbicara tentang pekerjaan, kul, dan sambil sesekali mendengarkan music, makan, dan pulang. Singkat cerita, kamipun pamit untuk pulang, aku pulang bersama "B" lagi karena memang kami satu jurusan, dalam perjalanan pulang, kami saling share tentang kuliah yang sedang kami jalani, satu hal yang membuatku kagum denganya, bahwa dalam setiap UTS, maupun UAS dia sama sekali tidak pernah sedikitpun membuka catatan"MENYCONTEK", memang di kelas di terkenal cukup pandai, jika ada yang bertanya tentu dia mau menerangkan, istilahnya kepandaiannya tidak hanya untuk diri sendiri, hanya saja aku merasa tersentuh ketika dia bilang" ada beberapa teman-teman kita hanya membutuhkanku pada saat2 tertentu saja, misalnya ketika UTS, ataupun UAS, mereka akan sibuk mengSMS, menjelang hari2 itu, padahal ketika ujian telah selesai, ketika aku sms sama sekali tak di balas, atau terang saja ketika mereka sedang senang mereka akan melupakanku seolah-olah mereka tidak pernah menganggapku, yah akupun tak pernah mengharapkan jika mereka sedang bahagia mereka selalu mengingatku, tapi setidaknya hanya untuk menyapaku". Ya Tuhan, apa yang harus ku ucapkan, dalam hati aku hanya bisa merasakan apa yang sedang iya rasakan, Begitukah dalam persahabatan, mudahkah seseorang bisa melupakan kebaikan yang pernah di terimanya? dan semoga akupun tidak menjadi seperti yang "B" katakan.


"Sahabat"

Laksana semburat keemasan senja
Selalu memberikan keindahan di hati
seperti embun yang di pagi hari

selalu meneteskan kesejukan tersendiri
Hadirmu begitu nyata untuku
Engkaulah yang memberikan setitik cahaya


ketika gelap melanda
Engkaulah yang menjadi tempat bersandar
ketika ku tak bisa membendung air mata yang mengalir

Minggu, 21 Februari 2010

senyum kering biduk di langit masih terasa
saat aku tulis sajak-sajak rindu yang terasing
kerinduan kini mulai bertandang
dalam rasa yang tak bisa ku tepiskan

Kau kembali hadir dalam setiap rangkaian kata-kataku
kau telah menjadi bagian roh dalam seriap tulisanku
Aku rasakan kehidupan kembali hadir dalam sajakku


sengaja kutils sajak ini bersama siang yang mulai datang
bersama puncuk-pucuk cemara yang menari di sapa sang angin
aku kabarkan padamu bahwa angin pesisir
selalu merindukan angin gunung yang sejuk


aku hanya bisa berharap
dalam sajak-sajakku kelak
kau tetap hadir bersamaku
rangkai kata-kata tuk buat sajak baru

Diari lama

22-feb

siang menjelang dzuhur, pekerjaan sudah menunggu untuk di rampungkan, dengan cepat satu-persatu ku selesaikan. ku istirahtkan sejenak pikiranku dari semua beban yang kian lama kian menanjak, beban rindu kepada rumah, ibu, ayah dan segala. Entahlah terkadang aku sering berfikir bagaimanapun, aku sudah dewasa seharusnya bisa mengatasi hal-hal yang seperti itu, apalagi sekarang usiaku sudah semakin bertambah,tapi bagaimana aku bisa seharipun pikiranku tidak tertuju kepada keluargaku. kali ini hatiku seakan teremas kenangan memori masa lalu kembali mencuat datang membayang,aku masih ingat saat aku masih belasan tahun ketika aku bersama ayah pergi untuk memetik panen sayuran, setiap kali siang datang, akupun beranjak pergi ke gubug untuk sekedar meluruskan dan mengegelamkan kaki di aliran air, saat itu juga ayah pasti membawakan 2 buah kelapa muda yang dia petik, tanpa berkata sepatahpun ia,kupas kelapa dan memberikanya kepadaku, seringkali aku berfikir, aku ingin tahu apa yang sedang terlintas dalam benak ayah,sedang bahagiakah dia atau dukakah yang sedang bertandang di hatinya? hanya saja perhatian dan kasih sayang yang ia tunjukan kepadaku semakin menyakinkan bahwa sampai kapanpun beliau tidak akan pernah dapat di gantikan oleh siapapun. Aku memang lebih dekat dengan ayah, dari pada ibu...ya itu memang ku akui. Memang sifat ayahku tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang, kemaren saat aku pulang, tetap sama Dia tetap diam, hanya sepatah dua patah kata yang di ucapkan,hanya saja ada sesuatu yang berubah dari sikap ayahku, dan bulir2 airmata tak bisa ku bendung ketika aku menyaksikan begitu khusuknya ia berdoa dan suara tasbih mengalun sendu meresep ke lubuk hatiku, sekilas aku jadi malu,jika selama ini aku memang hanya mementingkan hal-hal yang bersifa duniawai saja. oh ya satu lagi , aku masih ingat ketika kemaren aku akan berangkat, ayah dan ibuku melambaikan tangan dan berkata" sekoalah yang bener, jangan pikirkan yang macam2,dan doaku selalu bersamamu".



siang kali ini aku benar2 rindu pada sosok ayahku, sedang apakah Dia?

Siang, ku titipakn ayah padammu.............

Jumat, 19 Februari 2010


Resep Bahan Rempeyek Udang :

* tepung beras 250 gram
* tepung maizena 100 gram
* santan 450 gram
* telur ayam 1 butir
* minyak goreng 1 liter
* cabai merah 3 buah, buang bijinya, iris tipis panjang
* udang ukuran kecl 400 gram, cuci bersih

Resep Bumbu Halus Rempeyek Udang :

* bawang putih 3 siung
* kunyit 1 cm
* garam secukupnya
* kemiri 4 buah

Cara Membuat Rempeyek Udang :

1. Campur tepung beras, maizena, dan bumbu halus.
2. Tuang santan sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata. Tambahkan telur, aduk rata.
3. Panaskan 2 sdm minyak di atas pan dadar berdiameter 10 cm. Ambil 1 sendok sayur adonan, tambahkan udang dan cabai merah secukupnya. Tuang di atas pan dadar, masak hingga matang. Angkat.
4. Pindahkan adonan dalam wajan berisi minyak panas, goreng hingga matang dan kering. Angkat dan tiriskan. Lakukan hingga adonan habis.
5. Sajikan.

Untuk 900 gram

Rempeyek Kacang ijo


Resep Rempeyek Kacang Hijau :

* 50 gram kacang hijau, direndam semalam
* 3 sendok makan rebon, disangrai
* 100 gram tepung beras
* 1 sendok makan tepung sagu
* 200 ml santan dari 1/4 butir kelapa
* 4 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya, diiris halus
* 1 kuning telur
* minyak untuk menggoreng

Resep Bumbu Halus Rempeyek Kacang Hijau :

* 3 siung bawang putih
* 6 butir kemiri, disangrai
* 3/4 sendok teh ketumbar
* 1/4 sendok teh merica
* 2 cm kencur
* 1/2 sendok teh garam

Cara Membuat Rempeyek Kacang Hijau :

1. Aduk rata tepung beras, tepung sagu, santan, daun jeruk, dan bumbu halus.
2. Tmbahkan kuning telur dan rebon. Aduk rata.
3. Ambil satu sendok sayur. Tabur kacang hijau. Tuang adonan di pinggir wajan yang berisi minyak panas sedang. Goreng sampai matang.

Untuk 300 gram

Silahkan di coba tapi untuk hasil lebih lezat lg saat membuat'a hati sedang di penuhi dengan cinta he..he...he

Selasa, 16 Februari 2010

PadaMu ku melacur


Tuhan dalam terlelapnya malam ku coba untuk mencariMU
Mencoba sejenak tegelam dalam setiap sujudku
Aku pun tak pernah tahu akan wujudMU
Tapi kuyakini akan keberadaan Mu

Tuhan ku jatuhkan satu persatu untaian doa
Berharap Engkau akan mememeluk satu saja doaku
Engkau tempatku untuk mengadu
tempat untuk bersandar dari segala rasa
Kini dengarkan aku Tuhan

Kegelisahan mulai bersarang di hatiku
dalam rasa yang bergelora tak berkawan
Atas hati yang terus berkeinginan


Tuhan belailah aku
Alirkanlah setetes saja cahaya untukku
Aku tahu Engkau Maha Penyayang
Tuhan rasanya ingin kuhabiskan malamku
bersamaMU

Persahabatan


Sahabat begitu banyak hal yang ingin ku unggkapkan tentang mu , tentang segalanya yang pernah terjadi dalam kebersamaan kita,seribu kenangan bersamamu, sejuta nestapa bersamamu, dan semilyard rasa yang lain bersamamu ( weleh-weleh), mudah2'n tak akan hilang oleh angin topan ( di sini tak ada ya)! panasnya matahari, dingin'a udara malam hari tak akan pernah menghapus dirimu dari ingatanku. bila engkau bicara menggungkapkan pikiranmu, aku pun tidak takut untuk membisikan kata" tidak" di dalam kalbuku begitupun sebaliknya terkadang aku tidak takut untuk mengatakan iya. dan bila enkau diam terkadang hatiku tidak akan pernah berbhenti untuk mencoba merangkai bahasa kalbumu.karena tanpa ungkapan kata, hasrat, dan keinginan yang utuh aku tidak akan pernah tahu apa yang sedang kau fikirkan.Dan tiada maksud dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan, kasih sayang yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya. dan aku akan berusaha untuk mempersembahkan yang terbaik bagi sahabat. jika engkau tahu kapan musim pasang surut ku, maka akupun sebaliknya. gerrangan apakah sahabat itu sehingga aku harus mencarinya? akan ku cari dia ya untuk bersama dan menghidupkan sang waktu karena aku tahu ada manisnya dalam persahabatan. Sahabat engkaulah ladang jiwa yang mesti ku cari, engkaulah ladang hati yang menaburkan dengan kasih dan akan ku panen dengan ucapan terima kasih karena engkaulah yang menghampirku saat hati ini lapar dan saat jiwa ini butuh kedamaian. dulu waktu aku masih kecil biyungku pernah bilang! beliau mengatakan begini" pandai-pandailah kamu bergaul sebab sepandai-pandainya tupai melompat, nga bisa terbang". dulu aku masih kecil tp sampai sekarang nga pernah mengerti apa hubunganya dua kalimat itu ( he..he..he). Karena dalam keindahan persahabatan biarlah ada tawa ria berbagi keindahan.

Ada 3 saat yang paling indah dalam hidupku
empat mungkin!

saat elang menggaris langit
saat ketenangan menyelam air
saat kerinduan meyelinap batin
dan
saat aku bersama kalian sahabatku.

Saat elang

Hello


hey,hey,hey......... i just wanna say to" hey" for u. This is the fist time i'm writing in my blog, can't describe in long time i wanted to created a blog but i can't, i try and try again so finally i can make my own blog horeeeeeeeeeee......... tomorrow morning i'll do a variety of activities, up early, prayed salat, bath, making breakfast, a wake my foster chid, feed them,
prepare their lunch and after they are go to school, it's time to me for already start activity at my collage, after return from my collage, i gave lunch to my foster child again, cook, and i use the spare time to online on fb, while attending courses language english for free. that's my routine activity of living. although sometimes i fell tired with my activity but i don't have a choice anymore. do u belive with me......?????????????????????? up to u! u have a choise to determine own if u belive or not. don't forget to frequently my blog ok!

थ्री कप्स ऑफ़ Tea




Siang ini udara panas baget ya! apalagi di dini, di daerah depok jd males buat maen keluar. kerja'n udh beres, paling nanti sore tinggal masak, anak2 udh pada tidur hmm..hmmm ngapain y? mendingan mampir ah ke blog, pengin corat coret.Langsung saja yo! sekitar setahun yang lalu saya baca sebuah novel.Nah kebetuan bgt novel ini sebenernya udh saya liat tuh di gramed waktu berkunjung ke sana bt nyari buku kul, sebener'a waktu itu juga kepengin beli tp oalah liat harga'a itu loh booo, nga kejangkau sm kantongku he..he ^_^ lagi'n kan memang waktu itu ada seseuatu yang memang lebih penting untuk saya beli.Tapi mungkin karena saya di takdir'n (kaya apa ajh di takdir'n) buat baca novel itu kali ya, walaupun minjem punya orang, kesampain juga buat mbacanya. Yo uwis lah daripada bertele-tele mendingan langsung saya cerita'n lah.
begini cerita'a
Dimulai dengan kegagalan untuk menaklukkan puncak K2 (di dunia tertinggi di Pegunungan Himalaya) yang kemudian membawa dirinya ke masyarakat terpencil. Di kaki gunung batu itu ditutupi dengan es abadi, yang tidak pernah ada dalam peta sebelumnya. Master dikutip dalam Kungfu Panda Ooghway tidak ada kecelakaan! 100% benar, kecelakaan yang dialami oleh Mortenson bukanlah suatu kebetulan, tetapi merupakan titik awal babak baru kehidupan. Setelah mencoba untuk kembali ke base camp dalam kondisi yang sangat miskin dan berat badan 15 kg selama pendakian, ia tiba di desa Korphe (desa yang terletak di pedalaman negara pakistan sono). Ini adalah malam pertama di rumah setelah 3 bulan sejak ia mulai mendaki gunung K2. Seseorang telah dibungkus dengan selimut tebal dan meringkuk dengan Mortenson nyaman dan hangat di bawahnya. Dalam sebuah rumah seorang nurmadhar (tetua / kepala suku) desa Haji Ali namanya, ia diperlakukan dengan sepenuh hati dan istimewa. Memang sebagai seorang muslim yang taat haji ali pun memegang teguh apa yang di ajarkan Nabi Muhammad yaitu anjuran untuk menghormati tamu, maka orang Korphe pun berlaku demikian terhadap Mortenson-orang asing yang tersesat dalam letih, lelah, cemas dan tidak pasti. Selama beberapa hari dia tinggal di sana untuk sementara sambil memulihkan kondisi di Korphe. Dengan memulihkan keletihan dan kekuatannya, ia bergabung dan berbaur dengan penduduk dan bahkan dengan sedikit peralatan medis dan keahlian yang ia memilikisebagai perawat, kemudian ia membantu orang yang terluka Korphe, operasi kecil terhadap infeksi, patah tulang. Korphe desa itu jauh dari standar normal yang dapat kita bayangkan. Untuk mendapatkan layanan kesehatan ke desa lain dengan menyeberangi sungai dan jalan naik Braldu. Sulit membayangkan, kedengarannya seperti suku terasing di Kalimantan atau New Guinea, yang terletak di antara gunung-gunung dan sungai-sungai besar. Mortenson terkejut (lebih tepatnya kaget) ketika aku melihat 28 anak laki-laki dan 4 perempuan berlutut dalam sebuah lingkaran di tanah yang membeku di tengah-tengah udara terbuka. Mereka sedang berlatih pelajaran tanpa guru, sekolah di Korphe. Haji Ali menjelaskan Korphe tidak memiliki sekolah dan guru-guru mereka berbagi dengan desa-desa lain untuk mengajar 3 hari yang lalu di Korphe beristirahat di desa tetangga. "Aku berjanji untuk membangun sebuah sekolah untuk Korphe", Mortenson berjanji untuk Haji Ali. Sejak itu jalan hidup Mortenson menjadi jauh lebih sulit dan menantang, bukan untuk mencapai puncak K2, tetapi lebih mengagumkan puncak perjuangan untuk membangun sekolah-sekolah di Pakistan utara tepatnya di daerah-daerah terpencil bahkan di daerah Taliban. Ini adalah bagian pembukaan.

Berikutnya menceritakan bagaimana Mortenson mulai menyadari janji Korphe penuh kenaifan dalam gedung sekolah pertama. Aku menelepon naif karena dia ingin mencapai impiannya dengan semangat yang tinggi namun tidak diimbangi dengan perhitungan strategis yang matang. Sekitar 3 tahun kemudian setelah beberapa penundaan, mimpi pertama sekolah selesai di Korphe. Dengan pengalaman pertama dan dukungan lokal dari Pakistan dan donor Amerika, ia melanjutkan pembangunan sekolah dan fasilitas umum yang mendukung kehidupan failitas suku terasing di seluruh Baltistan ke Afghanistan untuk bertempur yang sangat luar biasa. Demikian pula, warga lokal yang benar-benar mendukung kegiatan. Cerita tentang petualangan yang pernah diasndera di sebuah lokasi di perbatasan Afghanistan. Yang paling menarik saya pikir adalah awal dari perjalanannya di Afghanistan untuk bertemu seorang pemimpin suku di Afghanistan untuk membangun sekolah-sekolah di daerah. Lalu, bayangkan itu seperti film Indiana Jones benar-benar, kejutan! It's worthed untuk dibaca oleh diri kita untuk mengetahui rincian dari setiap Mortenson upaya dan tantangan di lapangan itu, jadi tidak ada aku akan memberitahu Anda di sini, membiarkan buku Tiga Cangkir Teh itu disampaikan kepada Anda.

Satu hal yang tak kalah menarik dari buku ini adalah kesan Mortenson objektivitas pandangan yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah itu sendiri (AS) dalam perang melawan terorisme. Menurut terorisme (atau lebih tepatnya ekstremisme) tidak dapat dikontrol oleh kekuatan, melainkan akan melahirkan lebih banyak kebencian terhadap Amerika yang mengarah ke apa yang disebut sebagai tindakan teroris. Salah satu cara untuk menjangkau anak-anak yang terisolasi dan hidup dalam kemiskinan adalah dengan pendidikan dan perhatian yang melahirkan masa depan cerah bagi mereka. Ada bagian dialog dalam bab terakhir buku ini antara Mortenson dengan Brigadir Jenderal Bashir, yang berbicara tentang perang yang sedang berlangsung di Irak pada saat itu. Bashir sedang menonton tayangan CNN wanita Irak membawa mayat anak-anak mereka dari puing-puing bangunan dibom. Bashir menanggapi Mortenson bahwa walaupun ia adalah muslim moderat yang berpendidikan, ia bisa menjadi seorang ekstremis jika Anda melihat kondisi seperti itu. Amerika bukan musuh Usamah atau Saddam, tapi musuh utama adalah kebodohan. Satu-satunya cara untuk mengalahkan itu adalah untuk menjalin hubungan dan menarik mereka ke dalam dunia modern dengan pendidikan kata mortenson.

Mortenson meman memiliki banyak pendapat yang patut diacungi jempol, salah satu penjara Guantanamo. Pindah dari pengalamannya membangun seorang mullah di daerah yang ditentang oleh peluruhan fatwa seorang mullah tidak jujur. Kasus itu dibawa ke Pengadilan Syariah dan memenangkan kasus pengadilan di CAI. Dia menjadi sangat terharu karena pengadilan Islam konservatif di Pakistan Syi'ah memberikan perlindungan bagi orang Amerika, tetapi pemerintah AS benar-benar menampung ratusan umat Islam tanpa tuduhan di Guantanamo, Kuba. Memang dia kecewa dengan sistem peradilan negara sendiri.

Sebagaimana dinyatakan oleh Mortenson ibu mertua, ia seperti spesies khusus di dunia ini. Spesies tertentu, karena ia adalah orang biasa (bukan nabi atau orang suci atau orang suci) tetapi memiliki kemampuan dan kemauan untuk melakukan hal-hal menakjubkan yang luar biasa untuk mengubah (baca: memperbaiki) he...he sebuah peradaban dalam sebuah cara yang sederhana dan jujur. Mortenson sebagai kombinasi antara AS dan Pakistan. Salah satunya adalah tercermin dalam kecerdasan budaya yang mereka miliki, yang ia bisa menikmati hanya tidur, makan dan minum dengan desa setempat dan bahkan saudara-saudara berbaur seolah-olah ia adalah bagian dari mereka. Jurnalis internasional yang telah mengikuti bahkan Moretnson mengeluh (pada diri sendiri) harus tidur di kamar yang sederhana yang dia berbau seperti kambing dan Mortenson tak pernah mengeluh meskipun dia adalah orang-orang di gua-gua Korphe idur. Mortenson tidak mempunyai kejutan budaya dengan segala keminiman standar hidup dan kemiskinan yang dia alami selama kunjungannya di Pakistan. Dia dapat menikmati di mana pun dia!
Selain Greg Mortenson, aku ingin menulis nama orang-orang baik yang didukung oleh peran Mortenson dalam kehidupan yang benar-benar menakjubkan. Haji Ali, desa nurmadhar Korphe, Tara Uskup dan istri Mortenson sangat kuat!, Sher Takhi-seorang mullah di Korphe, Syed Abbas, seorang mullah di Kuardu, Ghulam Parvi, seorang konsultan sipil dari Skardu, Faisal Baig, seorang sahabat yang setia Mortenson sementara di Pakistan, Jean Hoerni-donor membentuk pionir dan inisiator dari organisasi CAI (Central Asia Institute, sebuah organisasi yang kemudian jalankan Mortenson), George McCown, dermawan besar kepada CAI, hanya beberapa dari ratusan nama-nama yang disebutkan dalam buku ini. Haji Ali saya taruh di posisi pertama dalam daftar saya, yang dalam buku ini kita tahu siapa dia dan bagaimana peran Mortenson dan komunitasnya. Dan Tara, saya pikir sangat sedikit bagian-bagian dalam buku ini yang membahas Tara-bahwa 's baik karena buku ini ingin fokus pada kisah perjalanan Mortenson membangun sekolah-sekolah di Pakistan, saya hanya ingin mengungkapkan rasa penghargaan kepada Tara Mortenson istri, sehingga menempatkan itu di tempat kedua.

Dalam buku ini tidak menceritakan secara rinci tentang peran Tara di CAI, tapi seperti pepatah lama, di belakang orang besar selalu ada wanita hebat yang mendukung hal itu dan saya pikir itu Tara. Bagi saya, Tara memiliki ketangguhan yang meniru ibu Siti Hajar, yang sering meninggalkan suaminya Nabi Ibrahim dalam rangka untuk melaksanakan sebuah perjuangan / tugas dari Allah SWT. Tara jelas lebih sering Mortenson meninggalkan selama beberapa minggu atau mungkin berbulan-bulan untuk menyelesaikan tugas yang menjadi panggilan jiwanya, Tara menjaga dan merawat anak-anak mereka seringkali tanpa kehadiran suaminya. Dan ketika hari Mortenson di sisinya, dia masih mendukung Mortenson untuk mencari dukungan dan menggalang dana di Amerika. Di dalamnya tidak pernah berkata tentang kejengkelan Mortenson Tara yang saya pikir sering diabaikan keluarganya untuk perjuangan mereka, tapi Tara masih disambut dengan panggilan terbaik untuk suami, kekasih ... sementara di telepon, atau tiba di bandara. Dengan perasaan saya sebagai seorang wanita,walupun terus terang saya belum pernah merasakan bagaimana menjadi seorang istri, saya hheran dan saya ingin meniru wanita besar untuk memainkan peran seperti mereka. Saya kira, tidak diperlukan untuk (menikahi) wanita untuk menjadi karakter utama yang paling penting adalah dia harus dapat menjadi yang terbaik untuk dirinya pemimpin mendukung. Dan pemimpin dari seorang istri adalah suami yang benar. Saya pikir diriku adalah egois, dan tidak memiliki dukungan yang terbaik untuk cintaku (dengan enggan melepaskan karier). Itu sebabnya konsistensi ceritanya harus menjalani Mortenson dukungan, cinta dan pengertian bahwa samudra luas Tara membuat langkah maju (melangkah maju).

Dengan membaca buku ini, banyak efek positif yang dapat kita ambil salah satu semangat kebaikan dan keinginan untuk menjadi berguna bagi orang lain, dan yang paling penting adalah mengubah pola pikir yang digunakan untuk membenci setiap warga Amerika karena mereka terlihat sama dengan pemerintahannya. Tidak, tidak sama sekali! Banyak orang Amerika yang tulus kebaikan sebagai dukungan untuk misi Mortenson setelah cerita muncul di majalah Parade. Amerika tidak sama dengan kebijakan pemerintah, juga ditulis di Mortenson memberikan presentasi di depan Pentagon. Jantung Mortenson sangat bertentangan dengan para pejabat Pentagon, yang bahkan menawarkan US $ 27juta oleh seorang pejabat Pentagon, Mortenson tidak ingin merusak kepercayaan penduduk setempat untuk menerima bantuan militer bahwa akan ada hadiah di luar. Dan dengan menulis kembali, aku ingin menyampaikan penghargaan pribadi saya untuk Mortenson petualangan (lebih tepatnya perjuangan) adalah tulus, sederhana, ditargetkan dalam mengubah suatu peradaban dari orang-orang yang jauh dari jangkauan orang biasa dan masih banyak lagi cerita-cerita kelanjutanya ( cuma banyak yang lupa he..he)

begitu cerita'a, teman tapi masih banyak bgt sebenarnya hal-hal yang tidak saya ceritakan di sini. saya hanya mengambil poin2 yang penting saja. Nanti klo aku baca novel yang bagus lagi akan aku tulis teman! ya di mana lagi klo bukan di blog ini see....u

Cooking



Today i'll cook but, i'm confused to cook what! then i decided to look recipes on the internet. one by one i began to get the recipes. huh... and i'm getting confused to choose which recipes. finally i began to decide one recipes that is" tail soup or sop buntut". this is ingredient that to make:
Ingredients:
* 1 kg oxtail
* 1.5 ltr water
* 250 gr potatoes, cut into pieces
* 300 g carrots, cut into pieces
* 3 stalks celery, tie

BUMBU SMOOTH:
* 5 cloves garlic, grilled with skin
* 10 red onions, roasted with skin

Spice - Spice:
* 1 tsp pepper powder
* 1 egg nutmeg
* 5 cloves
* 4 cm ginger, slivered and diced
* 2 cloves garlic, grilled and diced with skin
* Salt and flavor to taste

Sprinkles and supplements:
* 2 tablespoons chopped celery
* 1 tablespoon chopped onion
* 2 tablespoons fried garlic, squeeze
* 2 tomatoes, chopped
* Sliced lemon / lime
* Sambal green pepper
* Emping fried
* Pickles cucumber carrot
* Sweet soy sauce

Directions:
Boil oxtail in boiling water until the water is boiling again. They will discard the cooking water, 1.5 lt input boiling water and spices, and cook over low heat until the oxtail is tender. If using a pressure cooker just 30 minutes.

Saute mixture until fragrant spices, put carrots and potatoes. Add the oxtail stew of water, cook until boiling, pour into the stew oxtail and add the celery bunch. Cook until carrots and potatoes are cooked.

Serve:: Place soup in a bowl, add tomato slices, celery, scallions, fried garlic, lemon juice / lime and soy sauce. Emping Serve with fries, pickles and sauce.

Note: stt.....stt that pict is result from my cook. whad do u think? look delicious or not? lolz ........

Just Writing




afternoon it's busy day. from morning util noon i had take my study. The subject lecture first hours was the beginning, i'm come late with un certain feel i got in and started to follow every materi of subject lecture is given from my lecturer. the first hour is done, the second hours will be started. My friend said, our lecturer not come it's mean the second hours empty. bcz i still have the third hour, so i decaided to go the library for fill the empty hours and meet some friend is there. after arriving the library i got my friend are busy with their task. they are said, that task will be use presentation. don't feel we've been in the library for 1,5 hour. so, we are must go from library bcz the other subject lecture been waiting for us. with the name " Behavior of economic" we are ready to accept this subject lecture. After week ago the lecturer explained about individual behavior, group's behavior and theories inside it. now the lecturer will countinue with the material" behavior leadership". What is behavior leadership? Behavior leadership is behavior in the show when the leader running an organization, succses or failure of the leader can be viewed from the end of an organization, whether the organization is able to achieve the end result is in accordance with the set goals. in addition lecturer explain also the basic of leadership, style leadership etc, until the time came to and. class was over and then we went go to buy food bcz there was one hour again. after buying food we are go to prayed salat and decided to take some a photo before we countinue the subject lecture.

Tanjung Lesung Beach




Last week the exact date of December 26th I visited Tanjung Lesung Beach , it's the first time I go there, but about the beauty I have learned from this photograph was taken just a pocket camera to use.Additional simply want to get info about the cottages or resorts can see http://www.tanjunglesung.com/ the beach and feel really good still feels very natural because the surrounding beaches are still there are many plants that I think it was a long time, only had to reach it is not too easy. below are the photographs that I took from the beach tanjung lesung