Sometimes life does not match what is expected. but i know in our life given many choices. depending on whether we have the will to choose life or whether in fact the opposite is not merely to breathe, or just stay on this earth, there are still many things we must do in order to make us more meaningful and could meaning of life.and I know that learning is not just for those who are born in fortunate circumstances. we all have equal opportunity has particularly those, where there is a will,there's way.

Minggu, 28 Februari 2010

"siang itu".


Siang menjelang dzuhur, memang hari ini, sebenarnya hari libur, sehabis UAS datang menghadang, hanya saja bagi Mahasiswa yang mengikuti ujian susulan di wajibkan untuk datang ke kampus, termasuk aku.Singkat cerita matkul yg di ujikan pun selesai, akhirnya kuputuskan untuk keluar dari ruangan, tapi entah mengapa pikiranku masih tetap tertinggal di dalam kelas tadi,saat sedang mengerjakan beberapa pertanyaan" Pengantar Bisnis" dan "Pemasaran 1". rasa-rasanya aku dapat menyelesaikan semua pertanyaan, hanya saja mengapa hati ini masih saja merasa ada yang kurang saat menjawab pertanyaan2 ujian tadi, yah aku ingat andai saja pengawas tadi memberikan keleluasaan waktu pasti akupun dapat menyelesaikan soal-soal dengan tidak tergesa-gesa. Tapi sudahlah semuanya telah berlalu, dalam hati berharap semoga saja hasil ujian tadi nilai"B" setidaknya sudah aku pegang. ku langkahkan kaki menyelusuri lorong sempit depan kampus, hembusan angin menyapa pelan wajah ku yang kubalut kerudung coklat, jalanan terasa sunyi senyap bagaikan siang yg tak berpenghuni, akhirnya ku putuskan untuk pulang, seperti biasa aku berdiri menunggu"D 15" untuk mengantarku ke perempatan gaplek, begitu turun mataku tertuju pada seorang lelaki yang berdiri di depan sana, lelaki yang saya rasa memiliki umur kisaran 40-45 an, ku lihat tatapan matanya yang kosong, kerut kulit yang tampak, serta guratan kelelahan melawan hari2 hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, "koran, koran,koran". sambil sesekali senyum kulihat mengembang di wajahnya, begitulah suara yang kudengar dari mulut pak'tua itu, dia seolah tanpa kenal lelah menjajankan korannya walaupun terik matahari begitu menyengat, lain lagi dengan ibu2 yang sedang berjualan buah sambil menggendong anak yang masih kecil, serta beberapa pemulung yang sedang mencari-cari bahan bekas untuk di jual kelapak juragannya, Tuhan aku tahu Engkau menciptakan setiap Makhluk yang bernafas atupun tidak bernafas bukan tanpa suatu alasan, dan aku tahu Engkau tidak pernah memberikan suatu Ujian ataupun Cobaan melebihi kemapuan setiap Makluk-Mu, dan aku tahu Engkaulah raja'a Adil dari segala raja, lantas bagaimana dengan mereka? apakah mereka tidak pernah merasa bahwa Engkau tidak adil terhadap nasib yang telah Engkau gariskan kepada mereka? sedangkan aku saja yang setidaknya memiliki kehidupan yang lebih baik dari mereka terkadang menganggap bahwa Engkau tidak adil terhadapku (Tuhan Maafkan aku).Mungkin saja pak' tua penjual koran, ibu penjual buah, serta pemulung tadi memiliki apa yang dinamkan dengan"ikhlas, sabar maupun tawakal serta mereka tidak mau berpangku tangan menerima nasib begitu saja". sehingga walaupun mereka memiliki nasib yang kurang"beruntung" masih saja senyum mereka selalu hadir. Hari ini begitu banyak hal yang bisa aku pelajari dari mereka tentang rasa keikhlasan, sabar, serta tabah dalam menghadapi setiap garis kehidupan yang telah di lukiskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar