Sometimes life does not match what is expected. but i know in our life given many choices. depending on whether we have the will to choose life or whether in fact the opposite is not merely to breathe, or just stay on this earth, there are still many things we must do in order to make us more meaningful and could meaning of life.and I know that learning is not just for those who are born in fortunate circumstances. we all have equal opportunity has particularly those, where there is a will,there's way.

Minggu, 21 Februari 2010

Diari lama

22-feb

siang menjelang dzuhur, pekerjaan sudah menunggu untuk di rampungkan, dengan cepat satu-persatu ku selesaikan. ku istirahtkan sejenak pikiranku dari semua beban yang kian lama kian menanjak, beban rindu kepada rumah, ibu, ayah dan segala. Entahlah terkadang aku sering berfikir bagaimanapun, aku sudah dewasa seharusnya bisa mengatasi hal-hal yang seperti itu, apalagi sekarang usiaku sudah semakin bertambah,tapi bagaimana aku bisa seharipun pikiranku tidak tertuju kepada keluargaku. kali ini hatiku seakan teremas kenangan memori masa lalu kembali mencuat datang membayang,aku masih ingat saat aku masih belasan tahun ketika aku bersama ayah pergi untuk memetik panen sayuran, setiap kali siang datang, akupun beranjak pergi ke gubug untuk sekedar meluruskan dan mengegelamkan kaki di aliran air, saat itu juga ayah pasti membawakan 2 buah kelapa muda yang dia petik, tanpa berkata sepatahpun ia,kupas kelapa dan memberikanya kepadaku, seringkali aku berfikir, aku ingin tahu apa yang sedang terlintas dalam benak ayah,sedang bahagiakah dia atau dukakah yang sedang bertandang di hatinya? hanya saja perhatian dan kasih sayang yang ia tunjukan kepadaku semakin menyakinkan bahwa sampai kapanpun beliau tidak akan pernah dapat di gantikan oleh siapapun. Aku memang lebih dekat dengan ayah, dari pada ibu...ya itu memang ku akui. Memang sifat ayahku tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang, kemaren saat aku pulang, tetap sama Dia tetap diam, hanya sepatah dua patah kata yang di ucapkan,hanya saja ada sesuatu yang berubah dari sikap ayahku, dan bulir2 airmata tak bisa ku bendung ketika aku menyaksikan begitu khusuknya ia berdoa dan suara tasbih mengalun sendu meresep ke lubuk hatiku, sekilas aku jadi malu,jika selama ini aku memang hanya mementingkan hal-hal yang bersifa duniawai saja. oh ya satu lagi , aku masih ingat ketika kemaren aku akan berangkat, ayah dan ibuku melambaikan tangan dan berkata" sekoalah yang bener, jangan pikirkan yang macam2,dan doaku selalu bersamamu".



siang kali ini aku benar2 rindu pada sosok ayahku, sedang apakah Dia?

Siang, ku titipakn ayah padammu.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar